Kamis, 16 Januari 2014

PUISI - TENANGLAH

TENANGLAH
by Nanda Abdul Karim

Jalanan penuh dengan duka
Menangis memohon di tepian sana
Dari ujung dunia terdengar gaungan suara
Terlukis di secarik kertas putih

Terhina dengan ucapan keangkuhan
Menghantam tubuh yang telah rapuh
Kebengisan itu tiada hentinya
Masih berlanjut hingga ke depannya

Raut wajah itu meringis luka
Lalu tertidur dengan kesedihan
Dunia seakan di bebani dengan luka
Meratapi dari pagi hingga malam

Tenanglah jiwa yang meronta
Kau akan terlepas dari kehinaan
Tawa itu akan kembali dengan riang
Seiring berubah dengan kebahagiaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar