TERIMA KASIH ATAS SEGALANYA IBU DAN DAN AYAH
by Nanda Abdul Karim
by Nanda Abdul Karim
Saat ku menangis, kau kecup keningku agar ku berhenti dan tertawa kembali, lalu kau dudukkan aku dalam pangkuanmu, mengusp semua air mataku.
Saat ku bersedih, kau datang menghibur agar ku tersenyum dan ceria kembali. Namun, aku selalu membantah apa yang kau ucapkan padaku.
Ketika aku beranjak dewasa, kau sungguh bahagia, apa yang telah kau ajari kepadaku selama ini tak sia-sia. Perhatianmu tiada pernah habis untukku.
Saat ku akan pergi untuk meraih mimpiku, kau peluk aku dan menangis pilu agar aku tak melupakan dirimu. Dengan sangat terpaksa kau lepaskan aku, dan berharap aku akan menemui mereka jika sukses nanti.
Engkau selalu mendo'akan aku disini, anakmu yang selalu kau banggakan. Aku berjanji akan memberikan yang terbaik untukmu. Karena, tanpa dirimu aku bukanlah siapa-siapa, dan aku takkan mampu menjadi seperti ini.
Telah tergapailah segala impianku, dan aku akan menunjukkan kepadamu bahwa aku telah menjadi yang terbaik. Aku pun berangkat untuk kembali pulang dan menemuimu di rumah. Namun, aku tak melihat sosokmu yang biasanya duduk di kursi ruang tamu. Tetanggaku berkata, bahwa engkau telah tiada. Aku tak percaya dan menangis sejadi-jadinya. Lalu pergi ke peristirahatanmu yang terakhir, lalu aku menjatuhkan diri di depan makammu.
Kini engkau dimana Ayah dan Ibu? Aku merindukan belaian tanganmu yang halus padaku pada saat dahulu. Sebegitu cepatkah kau meninggalkan aku. Dengan langkah tertatih aku kembali ke rumah kita, dan berdoa kepada Tuhan agar engkau di tempat di sisi-Nya yang terindah.
Terima kasih atas segala kasih sayang dan cintamu kepadaku Ibu dan Ayah, semua itu akan selalu abadi di dalam hatiku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar